Kisah ini aku baca dan selalu aku baca dikala aku harus mengalami rasa gundah dan tidak puas di hati aku bersama pasanganku...sebuah cerita sederhana tapi aku tahu makna cerita ini sangat dalam dan lebih dalam disaat aku meresapi isinya, dan semoga Allah memberiku... berkah hidup bersamanya hingga usiaku nanti selesai bersamanya...dan semoga bisa menjadi renungan buat semuanya,...
Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta
telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus
menciptakan wanita.
Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk
menciptakan pria.
Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian
Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang
rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,
sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.
Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan
rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan
kekerasan dari intan,
rasa manis dari madu
dan kekejaman dari harimau,
panas dari api dan
dingin dari salju,
keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul,
kepalsuan dari burung bangau dan
kesetiaan dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita
dan memberikannya kepada pria.
Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya
tidak merana dan kesepian seorang diri.
Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya:
‘Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu
untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele.
Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup
dengannya’.
‘Baiklah’, kata Sang Pencipta.
Dan Ia mengambilnya kembali.
Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan,
dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku,
tiada lagi yang menyayangiku.
Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia.
Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak.
Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian,
kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan
menyanyi.
Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja
kepadaku.
Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk
disentuh. Aku suka akan senyumannya.
Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.
Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya.
Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan
berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti.
Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan.
Dia semakin menyebalkan.
Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.
Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.
Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.
Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa.
Dalam hatinya ia berkata,
‘Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga
tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti
hidup ini?’.
‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima
perbedaan dalam hidupmu!
Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi
kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.
Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan
by : David " Pak'e Egar "
Semua yang tercatat dalam angan dan pikiran selama aku menjalani hidup ini, semoga bermanfaat bagi sahabat - sahabat semua yang berkenan membaca di dalam catatan renunganku ini...
Kamis, 17 Juni 2010
Kisah Pria dan Wanita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar