Senin, 14 Maret 2011

Hikmah Nikmat-Nya Yang Aku Abaikan

Hari ini aku pergi belanja ke sebuah swalayan di dekat rumahk, setelah berbelanja aku pergi ke kasir untuk membayar, setelah selesai menghitung belanjaanku aku membayar dengan selembar uang lima puluh ribuan,
wanita yang menjadi kasir itu memberikan selembar uang seribuan kembalian dari belanjaanku,

aku langsung menolaknya dan mengatakan kembaliannya permen karet itu saja mbak, sambil menunjuk sebuah permen karet di sebuah rak yang berada tepat diatas kepalanya, dengan susah payah wanita itu berdiri, ternyata,
dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu.
Astagfirullahhalazim aku malu sekali,
Namun ketika dia melayani aku dia tetap tersenyum kepadaku.
Walau aku tertegun akan keadaannya....

Ya Allah, maafkan aku bila aku selalu mengeluh.....
Aku masih mempunyai sepasang kaki untuk berjalan di duniamu yang luas ini.

Di perjalanan pulang aku singgah di sebuah warung untuk membeli obat nyamuk yang tadi aku lupa beli di swalayan...
Anak laki-laki umur 9 tahunan penjualnya begitu senang hati menerima aku.
Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira, setelah membayar aku berbicara dengan anak itu,
"namamu siapa" Arif Mbak..., jawabnya dengan tersenyum,
"kamu kelas berapa ?, saya tidak sekolah Mbak,

looh kenapa kamu tidak sekolah...?
belum sempat anak itu menjawab pertanyaanku, tiba-tiba seorang ibu muncul dari dalam rumah, rupanya ibu itu mendengar percakapan kami di luar,

"Arif tidak sekolah dek, karena dia buta, sejak kecil dia tidak bisa melihat, dan dia tidak bisa sekolah karena matanya yang tidak bisa melihat itu.

Barulah aku mengerti...Mengapa dari tadi anak lelaki ini selalu tersenyum...ketika berhadapan dengan aku...walau dia tidak mengenal aku, " sebuah senyum tulus walau hanya mendengar"

Ya Allah, maafkan aku, aku masih mempunyai sepasang mata untuk membaca dan melihat semua kebesaranMu tetapi aku masih sering mengeluh.

Beberapa langkah aku hari ini telah menuai hikmah,...dari ketidak sadaran aku ...akan nikmat-Nya..

Sementara aku berjalan, aku bertemu dengan kumpulan anak-anak kecil yang bermain dengan riangnya,
di sudut aku melihat seorang perempuan kecil dengan rambut yang lurus dan bola mata yang indah tetapi
ia hanya berdiri dan diam melihat teman-temanya bermain,
aku mendekatinya, " dik, kog nggak main sama teman-temannya..? "

ia hanya diam membisu,
lalu aku menyentuh pundaknya dan bertanya sekali lagi padanya,
Gadis kecil itu memandang ke depan tanpa bersuara, lagi-lagi aku beristighfar dalam hati (Astagfirullahhalazim),
Gadis kecil ini tidak bisa mendengar.

Ya Allah, maafkan aku, aku masih mempunyai sepasang telinga untuk mendengar... senandung Al-Quran dan ceramah2 agama tetapi aku lebih memilih
mendengarkan alunan musik di radio dan stasiun televisi favoritku.

Dengan dua kaki aku bisa berjalan kemanapun aku mau Dengan sepasang mata aku bisa melihat matahari terbit dan matahari terbenam Dengan dua telinga aku bisa mendengarkan azan dan lantunan ayat-ayat suci al-Quran

Ya Allah, maafkan aku yang kurang bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan, maafkan aku yang selalu mengeluh, maafkan aku…
Selengkapnya...